Selasa, 03 Juli 2012

PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GUNUNG SULAH KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG


Ade Bagus Putri1 , Lolita Sary2
ABSTRAK

Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Di Negara-negara berkembang termasuk Indonesia ada kecenderungan kenaikan prevalensi penyakit karies gigi. Data menunjukkan sekitar 60% penduduk Indonesia memiliki keluhan gigi rusak karena berbagai sebab, khususnya di Bandar Lampung sebesar 82%. Namun yang paling banyak ditemui adalah karies gigi atau gigi berlubang. Tujuan penelitian ini adalah diketahui perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut terhadap kejadian karies gigi pada siswa kelas IV SDN 1 Gunung Sulah Kecamatan Sukarame Bandar Lampung Tahun 2012.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV A dan B SDN 1 Gunung Sulah Kecamatan Sukarame Bandar Lampung Tahun 2012 sebesar 72 siswa. Pengambilan sampel menggunakan total populasi. Analisis penelitian ini menggunakan chi square.

Hasil uji statistic diperoleh ada hubungan perilaku mengkonsumsi makanan manis (p value = 0,002 < 0,05, OR = 12,000) dan perilaku menggosok gigi (p value = 0,000 < 0,05, OR = 17,000) dengan kejadian karies gigi pada siswa kelas IV SDN 1 Gunung Sulah Kecamatan Sukarame Bandar Lampung Tahun 2012. Disarankan pada guru petugas UKS sekolah agar meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan terutama tentang pentingnya memelihara kesehatan gigi dengan menjaga perilaku konsumsi makanan manis dan menggosok gigi.

Kata Kunci : Karies Gigi, Makanan Manis, Menggosok Gigi
  
          1. Puskesmas Sukarame Bandar Lampung
  .                  2. Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati


PERBEDAAN PERSEPSI IBU TERHADAP TENAGA PENOLONG PERSALINAN DI KAMPUNG GAYA BARU VI SEPUTIH SURABAYA LAMPUNG TENGAH


Tyas Suryanti 1
Abstrak
            Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masih sangat rendah dibandingkan dengan target yang ingin dicapai, termasuk di Kampung Gaya Baru VI Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah yang hanya mencapai 40,8% tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan persepsi ibu antara yang melahirkan ditolong tenaga non kesehatan dengan tenaga kesehatan.

          Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik dengan menggunakan rancangan Crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang pernah melahirkan baik ditolong tenaga non kesehatan maupun tenaga kesehatan dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Sampel penelitian total populasi (75 orang). Analisis data menggunakan uji Mcnemar dengan derajat kepercayaan 95%.

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74,7% ibu melahirkan ditolong tenaga non kesehatan dan hanya 25,3% ditolong tenaga kesehatan. Persepsi ibu pada umumnya kurang baik sebesar 52,0% dan 48,0% pada umumnya berpersepsi baik. Disimpulkan ada perbedaan persepsi antara ibu yang melahirkan ditolong tenaga non kesehatan dengan tenaga kesehatan (p-value = 0,000) di Kampung Gaya Baru VI Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Disarankan kepada tenaga penolong persalinan baik tenaga non kesehatan maupun tenaga kesehatan Kampung Gaya Baru VI agar  lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kebidanan khususnya dalam memberikan pertolongan persalinan dan kepada masyarakat agar lebih hati-hati dalam memilih tenaga penolong persalinan.

Kata Kunci     : Persepsi, tenaga penolong persalinan

1.    Puskesmas Seputih Surabaya Lampung Tengah

PERBEDAAN METODE PENYULUHAN LEAFLET DAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENEMPELAN STIKER PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI DESA NEGLASARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN


Siti Rohma Perbasya1, Fitri Ekasari2,  Marinah3
ABSTRAK

     Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Rinkesdas) 2007 mencatat kepemilikan P4K dengan stiker baru 24,3% dan untuk provinsi Lampung sebesar 22,6%. Sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan khususnya di Desa Neglasari Wilayah Kerja Puskesmas Katibung belum pernah dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan P4K dengan stiker. Tujuan penelitian adalah perbedaan metode penyuluhan leaflet dan diskusi terhadap penempelan stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) di Desa Neglasari Wilayah Kerja Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012.
      Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan desain “Nonequivalen control group design”. Populasi seluruh ibu hamil di Desa Neglasari Wilayah Kerja Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Februari tahun 2012 sebanyak 40 ibu hamil. Sampel 40 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji Chi Square.
      Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden yang mendapatkan penyuluhan dengan metode diskusi dan leaflet masing-masing sebanyak 20 responden (50,0%). Responden melakukan penempelan stiker P4K sebanyak 22 responden (55,0%). Ada perbedaan metode penyuluhan leaflet dan diskusi terhadap penempelan stiker P4K di Desa Neglasari Wilayah Kerja Puskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 (p value 0,026 OR 5,571). Saran bagi petugas kesehatan agar meningkatkan penyuluhan terutama dengan menggunakan metode diskusi sehingga dapat meningkatkan angka penempelan stiker P4K.

Kata Kunci     : Diskusi Kelompok, leaflet, penempelan stiker P4K

1.    Puskesmas Katibung Lampung Selatan
2.    Fakultas Kesehatan Masyarakat UNiversitas Malahayati
3.    Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah



PENGARUH ASUPAN VITAMIN D TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLIK TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN


Dessy Hermawan1, Sri Kadarsih2, Sunarti3, Indwiani Astuti4, Zainal Arifin Nang Agus3
 
Abstract

Hipertensi masih merupakan penyakit yang mengancam kehidupan manusia. Angka kejadian hipertensi di Indonesia masih tinggi dan cenderung meningkat. Penelitian tentang hipertensi melaporkan bahwa ada korelasi antara jarak dari katulistiwa dengan tekanan darah, semakin jauh tinggalnya dari katulistiwa maka akan cenderung terjadi peningkat tekanan darah, hal ini karena tubuh kekurangan kadar vitamin D akibat kekurangan paparan sinar matahari. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh penghilangan dan pemberian asupan vitamin D terhadap tekanan darah.

Rancangan penelitian ini adalah eksperimen laboratorik dengan pre-post test group design. Subeyek penelitian ini adalah 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan usia 2 bulan. Subyek dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, yang masing-masing mendapat perlakuan berupa: diletakkan dalam kandang gelap dan diberi pakan tanpa vitamin D selama 1 – 13 hari. Kemudian subyek diletakkan dalam kandang terang dan diberi asupan vitamin D 0,25 µg/Kg BB selama 1 - 5 hari. Data berupa tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan.

Penghilangan asupan vitamin D dengan meletakkan di dalam kandang gelap dan memberi pakan bebas vitamin D menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik secara bermakna. Peningkatan tekanan darah sistolik akan sangat bermakna (p 0,01) setelah 7 hari penghilangan asupan vitamin D. Sedangkan pemberian kembali asupan vitamin D 0,25 µg/Kg BB menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah sejak hari pertama pemberian. Namun demikian penurunan tekanan darah sistolik akan sangat bermakna (p 0,001) setelah hari keempat pemberian asupan vitamin D.

Kesimpulan penelitian ini adalah penghilangan dan pemberian asupan vitamin D sangat berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik hewan coba.

Kata Kunci     : Hipertensi, Vitamin D, Tekanan Darah Sistolik

1.    Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati B. Lampung
2.    Bagian Fisiologi FK UGM Yogyakarta
3.    Bagian Biokimia FK UGM Yogyakarta
4.    Bagian Farmakologi FK UGM Yogayakarta


HUBUNGAN DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS RUMBIA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


I Gusti Made Yoga Astawa1, Samino2, dan Dina Dwi Nuryani3
ABSTRAK
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan kesehatan perlu diiringi peningkatan kemampuan manajemen, kepemimpinan dan pengorganisasian kesehatan. Pendekatan mutu pelayanan dan kepuasan pasien menjadi salah satu strategi penting yang tidak bisa diabaikan oleh para penentu kebijakan. Dimensi mutu pelayanan adalah Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Kepuasan pasien dipengaruhi kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan dimensi mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah 2012.
Jenis penelitian ini survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah pasien Puskesmas Rumbia. Jumlah sampel ditetapkan dengan teknik proportionate stratified sampling sebanyak 100 sampel, dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling accidental. Pengumpulan data melalui wawancara terpimpin berpedoman pada kuisioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa yang digunakan adalah analisa gap, analisa univariat, dan analisa bivariat dengan uji chi-square.
Hasil penelitian, dimensi mutu pelayanan dinilai baik lebih dari separuh responden yaitu Assurance (56%), Empathy (53%), Reliability (51%), sedangkan Tangible, dan Responsiveness dinilai tidak baik lebih dari separuh responden (58% dan 52%). Gap persepsi dan harapan adalah -0,731. Sebagian besar (73%) pasien di Puskesmas Rumbia tidak puas terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Ada hubungan antara dimensi tangible (p-value=0,019), reliability (p-value=0,002), responsiveness (p-value=0,001), assurance (p-value=0,001), empathy (p-value=0,000) dengan kepuasan pasien. Disarankan agar masyarakat secara berkala memberikan masukan terhadap penyelenggaraan pelayanan, Puskesmas Rumbia agar meningkatkan kebersihan, dimulainya pelayanan tepat waktu, SPM dan SOP disosialisasikan kepada staf, membuat dan menyepakati nilai/norma organisasi, akademisi agar memberi sumbangsih keilmuan kepada unit-unit pelayanan.

Kata Kunci
:
Kepuasan, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy.




1.    Puskesmas Rumbia Lampung Tengah
2.    Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bandar Lampung