PENGEMBANGAN METODE CENTRIFUGE
PEMERIKSAAN
DARAH TEBAL MALARIA
Muhamad Nizar1), Suharyo Hadisaputo2),
Ludfi Santoso3)
ABSTRAK
Malaria, penyakit menular dengan karakteristik demam interminten disebabkan
oleh P.falciparum, P.vivax, P.ovale
dan P.malariae. Masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat terutama
pada anak dan ibu hamil. Pada umumnya terdapat di negara yang terbentang antara
64° LU dan 32° LS, ketinggian 400 – 2800 meter di atas permukaan laut. Menurut
WHO setiap tahunnya diperkirakan ada 250 juta dengan kematian hampir 880.000
kasus. Di Indonesia, hasil Riskesdas 2007 insiden malaria sekitar 2,85% dan
pada tahun 2010 sekitar 10,6% keduanya ditegakkan berdasarkan gejala klinis.
Cakupan pemeriksaan mikroskopis terjadi penurunan dari 20% (2007) menjadi 0,6%
(2010). Oleh karena itu, perlu dikembangkan metode centrifuge dengan tujuan menilai indikator sensitivitas, spesifisitas,
PPV, NPV, akurasi dan analisis Kappa.
Desain penelitian, uji diagnostik dengan mengembangkan metode centrifuge
pemeriksaan darah malaria di Kabupaten Musi Rawas dari Februari sampai April
2011. Sampel diperoleh sebanyak 211 suspek malaria yang diambil secara seleksi
kasus kegiatan PCD dan ACD di empat Puskesmas dengan AMI
> 10‰. Sebagai kriteria inklusif, riwayat demam > 38°C, menggigil,
berkeringat dingin, sakit kepala, mialgia dan splenomegali. Data dianalisis
secara univariat dan bivariat menggunakan tabel 2 x 2.
Proporsi penemuan plasmodium
metode centrifuge sekitar 3,3%,
mikroskopis sebagai gold standard
sediaan darah tebal 3,3% dan sediaan darah tipis 1,9%. Nilai sensitivitas mendeteksi Plasmodium
sediaan tebal sekitar 57,1%, sediaan tipis 100% dan jenis P.falciparum hanya 50%, serta jenis P.vivax mencapai 100%. Nilai spesifisitas sediaan tebal 98,5%,
sediaan tipis 98,5% dan jenis P.falciparum
99% serta jenis P.vivax 99,5%. Nilai
PPV pada sediaan tebal dan tipis, keduanya diperoleh 57,1%, untuk jenis P.falciparum 50% dan P.vivax 66,6%, nilai NPV pada sediaan
tebal dan tipis, Plasmodium terdeteksi
98,5% dan 100%, sedangkan jenis P.falciparum
dan P.vivax sekitar 99% dan 100%.
Akurasi sediaan tebal dan tipis sekitar 0,97 dan 0,98 dan akurasi terhadap
jenis P.falciparum dan P.vivax sekitar 0,98 dan 0,99.
berdasarkan persetujuan Kappa, mendeteksi Plasmodium
dengan sediaan tebal 55,8% dan sediaan tipis 72,1% dan jenis P.falciparum 49%, P.vivax 79,8%.
Simpulan dan Saran. Metode ini lebih tepat mendeteksi
jenis P.vivax sebagai metode
alternatif yang baik. Disarankan metode ini dapat diterapkan sebagai metode
alternatif pemeriksaan darah malaria untuk evaluasi program eliminasi dan lebih
efektif diterapkan di Puskesmas atau Rumah Sakit serta perlunya studi lanjut
dengan beberapa gold standard,
mikroskopis, RDT dan PCR terutama
di daerah endmisitas tinggi yang berbeda.
Kata Kunci : Metode
Centrifuge, mikroskopis, sensitivitas,
spesifisitas.
1.
Dinkes Musi Rawas Sum-Sel
2.
FKM Universitas Dipenogoro Semarang
3.
FK Universitas Dipenogoro Semarang