Jumat, 28 Desember 2012

ANALISIS PERILAKU SEX REMAJA SMAN 14 BANDARLAMPUNG 2011


Samino, M.Kes1

ABSTRAK

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan dimana fisik, mental dan sosial dinyatakan sehat agar dapat menjalankan fungsi reproduksinya. Perilaku seksual remaja sudah menjadi permasalahan yang serius. Tingginya kejadian perilaku seksual remaja yang menyimpang, disebabkan kuatnya faktor lingkungan yang kurang mendukung dan kurangnya pengendalian diri remaja. Tujuan penelitian diketahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja, keterpaparan media, status pacaran, sikap menjaga keperawanan, gaya hidup, dan ketaatan beribadah  dengan perilaku seksual siwa SMAN 14 Bandarlampung.
Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi terdiri 12 kelas dan sampel 3 kelas dengan jumlah 102 remaja. Cara pengambilan sampel dengan simpel random sampling (untuk pemilihan kelas). Analisa data menggunakan uji chi square dan Regresi Logistik.
Hasil penelitian menunjukkan perilaku sex remaja yang beresiko (44,5%) dan tidak beresiko (55,5%). Pengetahuan remaja kategori baik (59,1%) dan yang tidak baik (40,9%). Sedangkan yang terpapar media pornografi (79,0%) dan yang tidak terpapar (30,0%). Responden yang telah mempunyai pacar (66,4%) dan yang tidak berpacar (33,6%). Sikap menjaga keperawanan, (5,5%) menjaga keperawanan tidak penting, dan 94,5% mengatakan penting. Gaya hidup remaja 34,5% menyakan pernah mengkunsumsinya narkoba, namun yang tidak pernah (65,5%). Remaja yang menjalankan tuntunan agamanya sesuai dengan ajaran (57,3%), dan yang tidak menjalankan agamanya (42,7%). Hasil Uji Chi Square tidak ada hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi  (p=1,000), ada hubungan keterpaparan media pornografi (p=0,000), ada hubungan  status pacaran (p=0,015), tidak ada hubungan sikap menjaga keperawanan (p=0,485), tidak ada hubungan gaya hidup (p=0,149),  ada hubungan pemahaman agama (p=0,000), dengan perilaku sex remaja. Sedangkan keterpaparan media merupakan variabel yang paling dominan (p=0,003 dengan OR=5,523). Tidak terdapat interksi diantara variabel (p=0,241) setelah dikontrol variabel status pacaran dan pemahaman agama.  Kesimpulan, variabel keterpaparan media penyebab utama seorang siswa untuk berperilaku sex pranikah. Disarankan kepala sekolah beserta jajaranya, orang tua, saling bau membahu membimbing putra dan putrinya agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang mengarah pada perilaku sex bebas.

Kata Kunci :   Pengetahuan, media, pacaran, keperawanan, gaya hidup, agama, dan pranikah.



1.    Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati B. Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar