Senin, 25 Juni 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERLAMBATAN PENCARIAN PENGOBATAN PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS PAYUNGREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


Lidya Eka Wijayanti¹, Zaenal Abidin², Marinah³

ABSTRAK

     Misi program pengendalian penyakit kusta adalah menyembuhkan dan meningkatkan kualitas hidup penderita kusta. Kualitas hidup seseorang tidak hanya diukur dari aspek kesehatannya saja, akan tetapi juga dari aspek-aspek lain seperti sosial, ekonomi, emosional, dan hak azasi, sehingga perlu bermitra dengan sektor terkait. Angka akibat kecacatan pada penyakit kusta masih tinggi, yaitu  sekitar 1.500 kasus cacat tingkat 2 ditemukan tiap tahunnya di Indonesia. Di Puskesmas Payungrejo angka kecacatan penderita pada tahun 2009 adalah 100% dari 9 kasus, pada tahun 2010 menjadi 80 % dari 12 kasus, dan pada tahun 2011 angka kecacatan penderita menjadi 34, 3 % dari 35 penderita.
     Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita kusta yang berjumlah 35 penderita dengan tehnik sampel total population.
    Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pada variabel pengetahuan( p value = 0,016),  sikap ( p value = 0,018), dan jarak tempuh  dengan keterlambatan pencarian pengobatan (p value = 0,038).  Penempatan petugas  kesehatan  di daerah yang sulit dijangkau, serta penyuluhan kepada penderita, keluarga, dan masyarakat oleh petugas kesehatan sangat efektif membantu mereka dalam mengenali tanda-tanda dini penyakit kusta,sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam mencari pengobatan.

Kata Kunci     : Pencarian Pengobatan, Pengetahuan, Sikap, Jarak tempuh, Kusta


1) Puskesmas Payung rejo Kabupaten Lampung Tengah
2) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Malahayati Bandar lampung
3) Dinkes Kabupaten Lampung Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar